• Sen. Jul 14th, 2025

Prosesi Jamasan Pusaka Warnai Hari Jadi Ngawi ke-667, Tegaskan Komitmen terhadap Pelestarian Budaya dan Kedaulatan Pangan

Jul 4, 2025

Ngawi, 3 Juli 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-667, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar Prosesi Jamasan Pusaka di Pendopo Wedya Graha, Rabu (3/7/2025). Tradisi sakral ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan tahunan yang tahun ini mengusung semangat Kedaulatan Pangan dan Pelestarian Budaya.

Empat pusaka keraton yang disucikan dalam prosesi tersebut meliputi dua tombak—Kyai Singkir dan Kyai Songgo Langit—serta dua payung pusaka, yaitu Songsong Tunggul Wulung dan Songsong Tunggul Warono. Ritual jamasan dilakukan dengan menggunakan air khusus yang telah dipersiapkan oleh para sesepuh, menandakan kesucian dan penghormatan terhadap warisan leluhur.

Prosesi diawali dengan pengambilan pusaka oleh Parogo, kemudian diserahkan kepada Pangasto Pusoko untuk dilakukan pencucian, diiringi alunan gending Jamasan Pusoko yang sarat makna spiritual. Tradisi ini bukan hanya simbolik, melainkan wujud konkret pelestarian nilai-nilai luhur masyarakat Ngawi.

Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, dalam keterangannya menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan adat seperti jamasan, ziarah, tirakatan, hingga pengajian tetap menjadi bagian penting dalam menjaga identitas dan jati diri daerah.

“Kegiatan sakral seperti jamasan pusaka tetap kita jalankan sesuai tradisi. Ini adalah bagian dari jati diri kita sebagai masyarakat Ngawi,” ujar Bupati Ony.

Terkait ketidakhadiran prosesi kirab pusaka tahun ini, Bupati Ony menjelaskan bahwa kirab memiliki periodisasi khusus, yaitu setiap dua hingga tiga tahun sekali. Kendati demikian, prosesi semarak seperti kirab budaya dan pelarungan pusaka direncanakan akan kembali digelar tahun mendatang.

Mengusung tema besar Ketahanan Pangan dan Swasembada, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggabungkan nilai-nilai budaya dengan visi pembangunan daerah. Tradisi seperti sedekah bumi dan metil turut ditampilkan sebagai simbol kolaborasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan pangan lokal.

“Memaknai Hari Jadi ke-667 ini adalah bagaimana kita berkomitmen mewujudkan Kabupaten Ngawi yang swasembada menuju kedaulatan pangan lewat kerja sama dan gotong royong,” tegas Bupati.

Rangkaian kegiatan budaya dalam peringatan Hari Jadi Ngawi tahun ini juga akan menjadi pijakan awal dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Ngawi 2025–2029, sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang “Semesta Berencana Jilid Kedua”.

#HariJadiNgawi667 #Ngawi667 #NgawiBerkebudayaan #NgawiBerdaulat #NgawiIstimewa #NgawiHebat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *