Ngawi– Dalam rangka memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, LKSA/Yayasan Panti Asuhan Ngawi Al-Munawwarah menggelar kegiatan bertajuk “Membentuk Karakter Generasi Berakhlak Mulia dengan Semangat Isra Miraj”. Acara yang berlangsung di Masjid Uswatun Hasanah pada 27 Januari 2025M / 27 Rajab 1446H ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman serta membangun karakter mulia pada generasi muda.
Pembukaan dengan Lantunan Ayat Suci Al-Qur’an
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ananda Mutiara Qolbi Ramadhani, yang membacakan surah Surat Al-Isra Ayat 1 dengan penuh khidmat. Suara merdu dan lantunan ayat-ayat suci yang dibacakan memberikan suasana yang syahdu serta mengingatkan seluruh hadirin akan kebesaran Allah SWT.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan. Dalam tausiyahnya, Ust. Ali Masykur menyampaikan bahwa momentum Isra Miraj adalah kesempatan untuk merefleksikan keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Isra Miraj sebagai Momentum Refleksi oleh Ustadz Ali Masykur
Dalam sesi tausiyah, Ustadz Ali Masykur menyampaikan bahwa momentum Isra Miraj merupakan kesempatan berharga untuk merefleksikan keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Isra Miraj bukan hanya sekadar perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit, tetapi juga sarat dengan pelajaran bagi kita semua. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam akhlak, kesabaran, dan perjuangan. Kita sebagai umatnya harus meneladani sifat-sifat beliau dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat ibadah dan menjadikan Isra Miraj sebagai pengingat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Isra Miraj juga mengajarkan kita tentang pentingnya shalat sebagai tiang agama. Oleh karena itu, mari kita jaga shalat kita dan tingkatkan kualitas ibadah kita,” tambahnya.
Motivasi Pendidikan oleh Ustadz Anawawi
Ustadz Anawawi, yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci membangun masa depan yang lebih baik.
“Isra Miraj bukan sekadar perjalanan Rasulullah SAW, tetapi juga pelajaran bagi kita tentang pentingnya ilmu dan pendidikan dalam kehidupan. Dengan ilmu, seseorang dapat memahami kebenaran, memperbaiki akhlak, dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujar Ustadz Anawawi dalam ceramahnya.
Beliau juga mengingatkan para peserta, khususnya anak-anak dan remaja, bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah dan wujud nyata dalam mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
“Generasi muda harus memiliki semangat belajar yang tinggi. Jangan mudah menyerah dalam mencari ilmu, karena dengan ilmu kalian bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, keluarga, dan bangsa,” tambahnya.
Mohammad Sofyan: Bersabar dalam Berproses Seperti Membuat Mie
Selain ceramah dari Ustadz Anawawi, motivasi juga diberikan oleh Mohammad Sofyan, yang menyampaikan pesan inspiratif kepada anak-anak tentang pentingnya kesabaran dalam menjalani proses kehidupan.
Dalam penyampaiannya, Mohammad Sofyan mengibaratkan proses kehidupan seperti membuat mie goreng atau mie rebus.
“Kalau kita ingin makan mie goreng atau mie rebus, kita tidak bisa langsung menikmatinya. Kita harus sabar, mulai dari merebus air, memasukkan mie, menunggu hingga matang, lalu menambahkan bumbu. Begitu juga dalam hidup, segala sesuatu butuh proses. Tidak ada kesuksesan yang instan,” jelasnya.
Beliau mengajak anak-anak untuk tidak mudah putus asa dalam belajar dan menghadapi tantangan hidup. “Jangan buru-buru ingin berhasil tanpa usaha. Nikmati prosesnya, seperti kita menikmati mie setelah memasaknya dengan sabar,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda semakin memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara lebih baik. Semangat Isra Miraj menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri, memperkuat keimanan, serta membangun karakter yang berakhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat.
#isramiraj #generasiberakhlaknulia #uswatunhasanah #ngawialmunawwarah